44T

44T

Tips : Ungkapkan Kelemahan dengan Cerdas !

Membicarakan kekurangan diri sendiri memang jauh lebih sulit ketimbang membicarakan kelemahan orang lain. Makanya, bisa dimaklumi jika Sobat bingung ketika diminta mengungkapkan kelemahan diri dalam wawancara lamaran kerja maupun dalam asesmen atau fit and proper test untuk jenjang karir Sobat...

Mungkin Sobat berpikir, jika membicarakan kekurangan diri hanya akan merugikan diri sendiri. Lalu bagaimana sebaiknya menjelaskan kelemahan diri sendiri?

Mengungkapkan dan menjelaskan kelemahan diri sendiri tidak selalu merugikan. 
Asal Sobat bisa mengemas pembicaraan dalam nuansa yang positif, kelemahan yang Sobat ungkapkan bisa jadi menarik simpati pewawancara.
Ingat, jangan pernah berbohong dengan mengatakan, "Saya tidak punya satu kelemahan pun..".
Ucapan semacam ini jelas-jelas salah. Karena siapapun di dunia ini, nggak ada yang sempurna.
Lagipula ucapan tersebut terkesan sangat arogan. Ingat, kelemahan yang paling fatal justru jika Sobat tidak menyadari kelemahan diri sendiri.

So, jika Sobat diminta mengungkapkan kelemahan, ungkapkan dengan jelas. Tapi tentu saja Sobat harus pandai-pandai memilah mana kelemahan yang bisa menjadi kekuatan dan mana kelemahan yang tidak perlu diungkapkan. 
Kelemahan seperti pemarah, pemalas, dan manja adalah kelemahan yang tidak perlu diungkapkan.
Lalu kelemahan apa dong yang bisa jadi kekuatan?

Di bawah ini beberapa contoh kelemahan yang dapat menjadi kekuatan:
-"Kalau bekerja saya seringkali lupa waktu. Bahkan kalau lagi asyik kerja, saya juga suka lupa makan siang."
-"Saya kelewat tegas terhadap diri sendiri, sehingga saya tidak bisa memaafkan jika saya melakukan kesalahan."
-"Saya memang bukan orang yang mengetahui dan menguasai segala bidang. Tetapi saya orang yang selalu ingin belajar. Saya bisa belajar dengan cepat untuk menguasai bidang tertentu.."

Jika Sobat dapat memformulasikan kalimat dengan tepat, si pewawancara dapat mendeteksi arah pembicaraan Sobat. Dengan mudah si pewawancara akan mengetahui kelebihan di balik kekurangan yang Sobat sebutkan.
Jangan lupa setelah mengungkapkan kelemahan, sertai dengan ucapan, "Saya bukan orang yang tertutup oleh perubahan. Menyadari kelemahan ini saya selalu berusaha belajar dan berharap bisa berubah ke arah yang lebih baik".

Kecerdasan Sobat mengelola kalimat dalam membicarakan kelemahan merupakan point tersendiri bagi Sobat. Pada intinya apapun kelemahan Sobat, ungkapkan secara positif sekaligus cerdas. Karena pada dasarnya, pertanyaan tentang kelemahan diri, bukan semata-mata untuk mengetahui hal-hal negatif tentang Sobat tetapi untuk mengetahui pandangan dan penilaian Sobat terhadap diri sendiri. 
Nah, biarpun Sobat telah jujur mengungkapkan kelemahan, buatlah agar pewawancara berpikir seribu kali dan kesulitan mencari alasan untuk menolak atau tidak memberikan pertimbangan kenaikan karir Sobat.

Selamat wawancara, salam sukses sehat semangat...

Subscribe to receive free email updates:

close