Mungkin Sobat berpikir, jika membicarakan kekurangan diri
hanya akan merugikan diri sendiri. Lalu bagaimana sebaiknya menjelaskan
kelemahan diri sendiri?
Mengungkapkan dan menjelaskan kelemahan diri sendiri tidak selalu merugikan.
Asal Sobat bisa mengemas pembicaraan dalam nuansa yang positif, kelemahan yang Sobat
ungkapkan bisa jadi menarik simpati pewawancara.
Ingat, jangan pernah berbohong dengan mengatakan, "Saya tidak punya satu kelemahan pun..".
Ucapan semacam ini jelas-jelas salah. Karena siapapun di dunia ini, nggak ada yang sempurna.
Lagipula ucapan tersebut terkesan sangat arogan. Ingat, kelemahan yang paling fatal justru jika Sobat tidak menyadari kelemahan diri sendiri.
Ingat, jangan pernah berbohong dengan mengatakan, "Saya tidak punya satu kelemahan pun..".
Ucapan semacam ini jelas-jelas salah. Karena siapapun di dunia ini, nggak ada yang sempurna.
Lagipula ucapan tersebut terkesan sangat arogan. Ingat, kelemahan yang paling fatal justru jika Sobat tidak menyadari kelemahan diri sendiri.
So, jika Sobat diminta mengungkapkan kelemahan, ungkapkan dengan jelas. Tapi tentu saja Sobat harus pandai-pandai memilah mana kelemahan yang bisa menjadi kekuatan dan mana kelemahan yang tidak perlu diungkapkan.
Kelemahan seperti pemarah, pemalas, dan manja adalah kelemahan yang tidak perlu
diungkapkan.
Lalu kelemahan apa dong yang bisa jadi kekuatan?
Lalu kelemahan apa dong yang bisa jadi kekuatan?
Di bawah ini beberapa contoh kelemahan yang dapat menjadi kekuatan:
-"Kalau bekerja saya seringkali lupa waktu. Bahkan
kalau lagi asyik kerja, saya juga suka lupa makan siang."
-"Saya kelewat tegas terhadap diri sendiri, sehingga
saya tidak bisa memaafkan jika saya melakukan kesalahan."
-"Saya memang bukan orang yang mengetahui dan menguasai
segala bidang. Tetapi saya orang yang selalu ingin belajar. Saya bisa belajar
dengan cepat untuk menguasai bidang tertentu.."
Jika Sobat dapat memformulasikan kalimat dengan tepat, si pewawancara dapat mendeteksi arah pembicaraan Sobat. Dengan mudah si pewawancara akan mengetahui kelebihan di balik kekurangan yang Sobat sebutkan.
Jangan lupa setelah mengungkapkan kelemahan, sertai dengan
ucapan, "Saya bukan orang yang tertutup oleh perubahan. Menyadari kelemahan
ini saya selalu berusaha belajar dan berharap bisa berubah ke arah yang lebih
baik".
Kecerdasan Sobat mengelola kalimat dalam membicarakan kelemahan merupakan point tersendiri bagi Sobat. Pada intinya apapun kelemahan Sobat, ungkapkan secara positif sekaligus cerdas. Karena pada dasarnya, pertanyaan tentang kelemahan diri, bukan semata-mata untuk mengetahui hal-hal negatif tentang Sobat tetapi untuk mengetahui pandangan dan penilaian Sobat terhadap diri sendiri.
Nah, biarpun Sobat telah jujur mengungkapkan kelemahan, buatlah agar pewawancara berpikir seribu
kali dan kesulitan mencari alasan untuk menolak atau tidak memberikan pertimbangan kenaikan karir Sobat.
Selamat wawancara, salam sukses sehat semangat...