Dalam pekerjaan sehari-hari, apabila Sobat bekerja dalam bisnis layanan jasa atau pekerjaan yang berhubungan langsung dengan Pelanggan dan masyarakat, tentu menghadapi keluhan, protes dan komplain adalah hal yang biasa...
Nach, bagaimana cara Sobat untuk menghadapi dan menangani komplain Pelanggan secara cepat, tepat dan efisien?
Yuuuk simak tips berikut yaa Sobat...
1. Untuk
saat pertama, biarkan Pelanggan meluapkan keluh rasa kesalnya.
Pelanggan
harus mengeluarkan segala hal yang mengganjal di hatinya. Jangan sekali-kali Sobat
menyela atau memotong pembicaraan pada saat tersebut karena Pelanggan akan
merasa diserang dan/atau tidak dihargai. Apabila komplain terjadi di loket, counter atau ruang pelayanan, sedapat
mungkin persilahkan ke ruangan lain dan tawarkan minuman untuk mencairkan
suasana.
2. Posisikan
Sobat sebagai wakil Perusahaan.
Dalam
menanggapi keluhan atau komplain Pelanggan, selalu sampaikan pernyataan atau
tanggapan dengan bahasa “kami” dan bukan bahasa “saya”. Jangan pernah memasukkan unsur pribadi dalam menanggapi
tekanan Pelanggan. Sekali Sobat terpancing emosi, maka pokok permasalahan telah
beralih dari konteks Perusahaan menjadi konteks individu atau pribadi Sobat.
3. Jadilah
pendengar yang baik.
Jangan
pernah menyela atau memotong pembicaraan Pelanggan, yang hanya akan
memancing emosi Pelanggan semakin
meningkat. Jadilah pendengar yang baik dan hargai keluhan atau komplain Pelanggan dengan pernyataan
atau tanggapan yang diawali kalimat : “Ya, Pak/Bu…” atau “Kami
mengerti…”.
4. Perlihatkan
sikap empatik.
Dengan
sikap empatik, Sobat akan memberikan kesan atau rasa ikut prihatin atas masalah
yang dihadapi Pelanggan dan mencoba untuk mencarikan jalan keluar. Mintalah
semua informasi meskipun Pelanggan cenderung menyerang Perusahaan Sobat. Dampak
positifnya Sobat akan memperoleh semua gambaran obyektif dan fakta yang sebenarnya terkait
pelayanan yang diterima Pelanggan.
5. Bersikap
seakan terkejut dan atau merasa heran.
Pesan
tidak langsung yang ingin Sobat sampaikan adalah bahwa tidak setiap hari Sobat
menerima keluhan atau komplain seperti yang dikemukakan Pelanggan. Dalam beberapa
kesempatan Sobat harus menyisipkan
informasi atau prosedur yang seharusnya. Untuk selanjutnya, situasi ini akan
memaksa Pelanggan untuk mengerti prosedur dan lebih terarah dalam menyampaikan keluhan
atau komplainnya.
6. Buat
catatan tertulis menyangkut keluhan atau komplain Pelanggan.
Pada
satu sisi hal ini mencerminkan sikap serius Sobat dalam menghadapi keluhan dan komplain
Pelanggan. Sisi positif yang lain adalah Pelanggan akan diarahkan untuk lebih obyektif
dalam menyampaikan keluhan dan komplain. Sebagian besar Pelanggan cenderung membesar-besarkan
masalah yang dihadapi. Sekali Pelanggan tahu bahwa keluhan dan komplain yang
disampaikannya dicatat, Pelanggan akan mengubah atau mengoreksi pernyataannya
yang berlebihan.
7. Meminta
maaf dan atau maklum.
Meskipun
senyatanya Sobat yakin tidak berada pada posisi bersalah atau ketentuan
Perusahaan sudah sesuai dengan prosedur, tidak ada pernyataan yang dapat mendamaikan
hati dan meredam emosi Pelanggan kecuali kalimat : “Kami minta maaf…” atau “Kami
mohon maklum…”. Sampaikan dalam beberapa kesempatan untuk menetralisir suasana
yang kurang nyaman. Pada akhirnya, Pelanggan biasanya cenderung melunak dan
lebih bisa menerima penjelasan terkait komplain yang disampaikannya.
8. Mencari
kesepakatan dan alternatif solusi.
Prinsip
terpenting dalam mencari solusi adalah bukan mencari siapa salah dan siapa
benar, namun sedapat mungkin diarahkan pada aspek yang dapat disepakati bersama.
Dari
setiap keluhan atau komplain Pelanggan, selalu terdapat hal positif sebagai masukan
bagi Perusahaan. Secara persuasif Sobat harus bisa memberikan alternatif solusi pada saat itu
juga. Keluhan dan komplain yang tidak segera mendapat tindak lanjut hanya akan
menjadi bom waktu dan bumerang bagi Perusahaan.
Meskipun
terdapat beberapa solusi penyelesaian yang dapat ditempuh, antara lain : “win-win solution”, “mengalah untuk
menang” atau “maju terus pantang mundur”, namun semua harus
dikembalikan pada ketentuan Perusahaan dan disampaikan dengan bijak untuk kenyamanan
Pelanggan.
9. Bertahan
untuk Perusahaan.
Meskipun
dalam kenyataannya terdapat ketentuan Perusahaan yang berpotensi menimbulkan
komplain atau dikeluhkan Pelanggan, namun Sobat harus tetap berpikir realistis dan
bisa memberikan informasi berimbang kepada Pelanggan bahwa ketentuan tersebut bertujuan
untuk kebaikan bersama.
Ingat…
Sobat adalah pihak yang harus mengamankan kebijakan Perusahaan. Demikian juga
bila terdapat pelayanan yang tidak semestinya dari rekan kerja, maka Sobat
harus meluruskan hal tersebut dengan tidak menjelekkan rekan kerja atau Perusahaan.
Sampaikan
kepada Pelanggan bahwa dari aspek Perusahaan hal tersebut juga tidak dapat dibenarkan
dan untuk ke depan akan menjadi perhatian untuk perbaikan bersama.
10. Menjaga
kekompakan kerja.
Kekompakan
kerja merupakan salah satu aspek penting dalam mendukung penanganan komplain Pelanggan.
Apabila
timbul permasalahan dan komplain Pelanggan terkait layanan operasional, maka kesamaan
bahasa, persepsi dan sikap dari Sobat dan tim, akan sangat efektif untuk penanganan
komplain tersebut.
Selain itu, kekompakan kerja merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan implementasi pelayanan prima kepada Pelanggan, sehingga sangat efektif untuk meminimalisir timbulnya keluhan atau komplain Pelanggan.
Selain itu, kekompakan kerja merupakan salah satu aspek penting dalam mewujudkan implementasi pelayanan prima kepada Pelanggan, sehingga sangat efektif untuk meminimalisir timbulnya keluhan atau komplain Pelanggan.
#Ditulis oleh : 44T
------------------------------------------------------
Baca juga :