44T

44T

Waspada : Bisnis Monyet !


Suatu hari di sebuah desa, datanglah seseorang yang kaya raya dan mengumumkan akan membeli monyet dengan harga Rp 50.000,- per ekor. 
Padahal monyet disana sama sekali tak ada harganya karena jumlahnya yang banyak dan kerap dianggap sebagai hama pemakan tanaman buah-buahan. 

Para penduduk desa yang menyadari bahwa banyak monyet disekitar desa kemudian mulai masuk hutan dan menangkapinya satu persatu. 
Kemudian si Orang Kaya membeli monyet tersebut dengan harga Rp 50.000,- per ekor dan membuat sebuah kandang besar untuk menampung monyet.
Karena penangkapan secara besar-besaran akhirnya monyet semakin sulit dicari dan penduduk desa pun menghentikan perburuan monyet tersebut...

Untuk membuat penduduk desa tertarik, maka si Orang Kaya pun kembali membuat pengumuman akan membeli monyet dengan harga Rp 100.000 per ekor. 
Tentu saja hal ini memberi semangat dan "angin segar" bagi penduduk desa untuk kembali beraksi berburu monyet. 
Tak berapa lama, jumlah monyet pun semakin sedikit dari hari ke hari dan semakin sulit dicari...
Penduduk pun menghentikan perburuan dan kembali ke aktifitas seperti biasa, yaitu bertani.

Karena monyet kini semakin langka dan susah diburu, si Orang Kaya kembali menawarkan pembelian monyet di harga Rp 250.000,- per ekornya. 
Penduduk kembali bergairah untuk berburu, namun ternyata hanya sedikit monyet yang bisa ditangkap...

Tak berselang waktu lama...
Informasi gembira datang lagi...
Si Orang Kaya mengumumkan kepada penduduk desa bahwa dia memberikan kesempatan terakhir untuk membeli monyet dengan harga Rp 500.000,- per ekor !
Bila tidak ada yang berminat, maka si Orang Kaya akan berpindah ke desa lain untuk mencari monyet ! 

Penduduk desa kembali bersemangat dan memiliki harapan besar dengan tawaran tersebut...
Mereka mulai kasak kusuk mempersiapkan strategi dan cara jitu untuk berburu monyet !
Harapannya hanya satu, bayangan keuntungan besar saat itu...
-----------------------------------
Di sisi lain cerita...
Karena alasan kepentingan bisnis dan dalam rangka mengambil modal lebih besar, si Orang Kaya harus pergi ke kota dan menyerahkan urusan "permonyetan" kepada asisten pribadinya... 
Asisten pribadi ini akan menggantikan sementara semua bisnis permonyetan atas namanya... 
-----------------------------------
Tidak lama setelah si Orang Kaya pergi ke kota, si Asisten Pribadi pun mendatangi para penduduk desa dan berkata
"Lihatlah monyet yang ada di kandang besar yang dikumpulkan oleh si Orang Kaya itu. Jumlahnya ribuan... Dan yang pasti si Orang Kaya tidak akan hafal berapa jumlah monyet-monyet itu. Saya akan menjual monyet itu kepada kalian dengan harga Rp 350.000,- per ekor dan saat si Orang Kaya nanti datang dari kota, kalian bisa menjualnya kembali dengan harga Rp 500.000,-  Syaratnya kalian harus tutup mulut dan tidak membuka rahasia ini... Kalau si Orang Kaya datang, nanti saya akan mengatakan bahwa sebagian besar monyet kabur karena kandangnya jebol. Bagaimana...?!

Akhirnya, penduduk desa pun setuju dan mengumpulkan uang simpanan mereka dan membeli hampir seluruh monyet yang ada dalam kandang...
Kini di kandang hanya tersisa puluhan monyet saja !

Sehari, dua hari, tiga hari, minggu, bulan... 
Penduduk desa menunggu kepulangan si Orang Kaya...
Kemudian mereka sadar telah tertipu ketika mereka tidak pernah lagi melihat si Orang Kaya maupun si Asisten Pribadi di desa itu! 
-------------------------------------
Selamat datang di dunia bisnis yang sangat dinamis.
Dimana ada potensi, disitu ada peluang...
Inilah yang dikatakan orang sebagai "monkey business"

Contoh paling mudah diantaranya :
- bisnis ikan Arwana,
- bisnis ikan Lohan, 
- bisnis batu Akik,
- bisnis bunga gelombang cinta,
- bisnis burung love bird,
dan masih banyak lagi....

Semua bermula dengan sesuatu yang menimbulkan "kehebohan", kemudian menjadi trend dan akhirnya lenyap tanpa jejak...
Ada yang beruntung dan --- lebih pastinya --- banyak yang buntung !
-------------------------------------
Hati-hati Sobat, jangan terjebak "monkey business"...
Strategi seperti ini biasanya di lengkapi juga dengan propaganda bisnis yang luar biasa dengan cara pameran dan even besar --- dengan stimulus "harga" yang menggiurkan pastinya --- sehingga masyarakat banyak yang tertarik untuk ikut bermain di dalamnya.
Padahal di setiap even itu, aktornya adalah para orang kapitalis yang bersandiwara untuk memikat masyarakat banyak.

Sobat termasuk yang mana ? 
Si Orang Kaya (pengusaha) atau penduduk desa ? 
Pilihlah dengan bijak dan berlakulah bijaksana...
-------------------------------------
Ketika Sobat memang ingin menanamkan sebagian harta --- hasil dari berbisnis & ingin mengembangkannya --- dalam berbagai portofolio aset, cobalah cermati potensi risiko dan keuntungannya...
Kalau Sobat ingin bermain aman, yaaa... sebaiknya mulailah dengan investasi atau menabung emas !
Selama tidak menerapkan prinsip "spekulan", Insyaa Allah Sobat akan memetik manfaat dan menikmati nilai lebih pada masa mendatang !
-------------------------------------
Tertarik investasi emas ?!
- Menabung Untuk masa Depan Itu Gampang
- Hati-Hati Investasi Emas
- Jangan Sembarangan Berinvestasi
Kesalahan Dalam Investasi Emas

----------------------------------
(Ditulis dan dirangkum dari berbagai sumber)



Subscribe to receive free email updates:

close