Setiap pergi berburu sang pangeran selalu ditemani oleh sahabatnya yang pemanah ulung, ahli pedang, pandai membaca jejak serta terkenal dengan ketakwaan dan keshalehannya…
Dalam setiap perburuan, setiap
kali pangeran menemui sesuatu yang tidak mengenakkan, sahabatnya selalu
berkata, “Semoga ini baik, insya Allah.”
Kata-kata ini selalu diulang-ulangnya pada setiap kejadian yang secara rasional
adalah kejadian buruk.Namun pangeran selalu menyikapi dengan bijak pernyataan sahabatnya itu…karena memang dialah satu-satunya sahabat yang selalu memberikan nasehat kebenaran.
Pada suatu ketika, sang pangeran pergi
berburu bersama sahabatnya ke sebuah hutan dengan ditemani beberapa pengawal…
Saat itu sang pangeran berhasil memanah seekor rusa. Ketika berhasil dikejar dan akan ditangkap, rusa yang terluka tersebut memberontak dan tanpa sengaja tangan sang pangeran terkena sepakan kaki rusa sehingga ibu jari tangannya patah…
Melihat kondisi pangeran, sahabat tadi segera memberikan pertolongan kepada sang pangeran sambil mengatakan, “Semoga ini baik, insya Allah.”
Saat itu sang pangeran berhasil memanah seekor rusa. Ketika berhasil dikejar dan akan ditangkap, rusa yang terluka tersebut memberontak dan tanpa sengaja tangan sang pangeran terkena sepakan kaki rusa sehingga ibu jari tangannya patah…
Melihat kondisi pangeran, sahabat tadi segera memberikan pertolongan kepada sang pangeran sambil mengatakan, “Semoga ini baik, insya Allah.”
Sang pangeran yang kesakitan tak
dapat menahan marahnya ketika mendengar ucapan sahabatnya itu
“Diam… Tidakkah engkau mengerti sakit yang kurasakan?”, hardiknya.
Sang pangeran kemudian pulang ke istana dan dirawat oleh tabib…
Namun karena luka yang parah, dengan terpaksa ibu jari tangan yang patah itu harus diamputasi oleh tabib…
Sahabat kemudian datang menengok untuk menghibur sang pangeran…
Sahabat itu berkata, “Sabar yaa Pangeran… Semoga cepat sembuh dan semoga ini baik, insya Allah”.
Mendengar ucapan sahabatnya itu, sang pangeran menjadi marah. Diapun mengadu kepada sang raja terkait dengan ucapan sahabatnya itu…
Sang raja kemudian juga murka dan memanggil pengawal untuk menangkap sahabat itu…
Singkat cerita sahabat itu pun kemudian dimasukkan ke dalam penjara !
Saat pengawal menyampaikan laporan, sang pangeran bertanya, “Apa yang dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?”
Pengawal menjawab, “Ia hanya mengatakan, semoga ini baik, insya Allah.”
“Diam… Tidakkah engkau mengerti sakit yang kurasakan?”, hardiknya.
Sang pangeran kemudian pulang ke istana dan dirawat oleh tabib…
Namun karena luka yang parah, dengan terpaksa ibu jari tangan yang patah itu harus diamputasi oleh tabib…
Sahabat kemudian datang menengok untuk menghibur sang pangeran…
Sahabat itu berkata, “Sabar yaa Pangeran… Semoga cepat sembuh dan semoga ini baik, insya Allah”.
Mendengar ucapan sahabatnya itu, sang pangeran menjadi marah. Diapun mengadu kepada sang raja terkait dengan ucapan sahabatnya itu…
Sang raja kemudian juga murka dan memanggil pengawal untuk menangkap sahabat itu…
Singkat cerita sahabat itu pun kemudian dimasukkan ke dalam penjara !
Saat pengawal menyampaikan laporan, sang pangeran bertanya, “Apa yang dikatakannya saat kalian menutup pintu penjara?”
Pengawal menjawab, “Ia hanya mengatakan, semoga ini baik, insya Allah.”
Setelah lukanya sembuh dan
kondisinya membaik, sang pangeran kembali pergi berburu dengan ditemani para
pengawal.
Karena terlalu bersemangat
mengejar rusa yang terkena bidikan panahnya, sang pangeran malah terpisah dari
pengawalnya dan tersesat di tengah hutan…
Sang pangeran berpikir seandainya sahabatnya menemani berburu tentu dia tidak akan sampai tersesat…
Sang pangeran berpikir seandainya sahabatnya menemani berburu tentu dia tidak akan sampai tersesat…
Semakin lama sang pangeran semakin
tersesat masuk ke bagian dalam hutan !
Ternyata di dalam hutan tersebut tinggal suku penyembah berhala yang kejam, yang secara rutin mempunyai ritual mengorbankan orang sebagai persembahan kepada berhalanya tersebut.
Ternyata di dalam hutan tersebut tinggal suku penyembah berhala yang kejam, yang secara rutin mempunyai ritual mengorbankan orang sebagai persembahan kepada berhalanya tersebut.
Sang pangeran yang tersesat
kemudian ditangkap untuk dikorbankan…
Setelah dua hari dikurung, sang pangeran pun dibawa ke dukun dan tetua suku untuk menjalani ritual persembahan.
Namun, saat dukun memeriksa tubuh pangeran, ternyata didapati bahwa jari tangannya tidak lengkap…
Setelah dua hari dikurung, sang pangeran pun dibawa ke dukun dan tetua suku untuk menjalani ritual persembahan.
Namun, saat dukun memeriksa tubuh pangeran, ternyata didapati bahwa jari tangannya tidak lengkap…
Dukun suku itupun menolak menjadikan
sang pangeran sebagai korban karena calon persembahan harus memiliki anggota
tubuh yang lengkap.
Sang pangeran lalu dilepas dan dengan susah payah dapat bertemu kembali dengan para pengawal yang terus mencarinya…
Sang pangeran lalu dilepas dan dengan susah payah dapat bertemu kembali dengan para pengawal yang terus mencarinya…
Dalam perjalanan pulang itulah
sang pangeran menyadari kebenaran ucapan sahabatnya. Sahabatnya pun dikeluarkan
dari penjara.
Setelah minta maaf, sang pangeran berkata, “Ketika engkau mengatakan 'semoga ini baik, Insya Allah' ketika ibu jariku terpaksa dipotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah ketika aku tidak jadi disembelih untuk berhala karena fisikku tidak sempurna. Sekarang saat engkau dipenjara, apakah kebaikan itu?”
Setelah minta maaf, sang pangeran berkata, “Ketika engkau mengatakan 'semoga ini baik, Insya Allah' ketika ibu jariku terpaksa dipotong, aku menyadari bahwa kebaikan itu adalah ketika aku tidak jadi disembelih untuk berhala karena fisikku tidak sempurna. Sekarang saat engkau dipenjara, apakah kebaikan itu?”
Dengan tersenyum, sahabat itu
menjawab, “Andaikata saat itu aku menemanimu berburu dan tertangkap bersamamu, niscaya
akulah yang akan menjadi persembahan mereka karena fisikku yang lengkap…”
Demikianlah Sobat, satu lagi
cerita hikmah tentang berkah yang tersembunyi alias blessing in disguise...
Jadi, jika Sobat mengalami kejadian buruk atau tertimpa suatu masalah yang tidak diharapkan, ucapkan saja : "Semoga ini baik, insya Allah.”
Jadi, jika Sobat mengalami kejadian buruk atau tertimpa suatu masalah yang tidak diharapkan, ucapkan saja : "Semoga ini baik, insya Allah.”
Semoga dengan itu Allah SWT akan memberikan
kebaikan, kemudahan dan jalan keluar yang tidak disangka-sangka, yang hanya Sobat
ketahui hikmahnya ketika hal terindah atau momen terbaik terjadi pada kehidupan
Sobat.
Bila Sobat
masih galau, cermati saja surat Al Baqarah ayat 216 :
“Boleh jadi kamu membenci
sesuatu, padahal itu amat baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu,
padahal itu amat buruk bagimu. Allah Maha Mengetahui, sedangkan kamu tidak
mengetahui”.
Semoga bermanfaat yaa Sobat…
Semoga bermanfaat yaa Sobat…