Syahdan...
Seorang pria berhasil selamat dari sebuah
kecelakaan kapal di tengah samudera yang luas.
Dengan sebuah bongkahan kayu
pecahan kapal dia berhasil menepi ke sebuah pulau kecil terasing yang tidak
berpenghuni.
Dalam keputusasaan dia berdoa dengan sangat dan memohon
kepada Allah untuk dapat diselamatkan dari pulau tersebut.
Dia
memandangi cakrawala berharap ada sebuah perahu atau kapal yang lewat dan dapat menolongnya.
Lelah dan putus harapan, akhirnya dia mencoba untuk bertahan hidup dan
menyesuaikan diri di pulau itu.
Dengan bertahap, dia membuat gubuk kecil untuk tempat berteduh dan berlindung.
Dalam keseharian dia mencoba bertahan hidup dengan mencari buah-buahan, berburu binatang dan menangkap ikan.
Setelah beberapa hari lamanya, dia mulai terbiasa hidup
sendiri di pulau tersebut.
Suatu siang ketika sedang membakar ikan di dekat gubuk, ternyata kayu bakarnya kurang.
Dengan bergegas dia segera pergi ke bagian tengah pulau untuk mengambil kayu dan daun kering sebagai bahan bakar.
Setelah mendapatkan kayu secukupnya, dia segera kembali ke gubuk yang telah dihuninya selama beberapa
waktu itu.
Tapi alangkah terkejutnya ketika dia mendapati gubuknya telah rata dengan
tanah, terbakar habis... yang tersisa hanyalah api dan asap pekat yang membubung
tinggi.
(Tanpa diketahuinya, sepeninggal pergi mencari kayu bakar, ternyata angin bertiup kencang dan menerbangkan bara api ke arah gubuk yang akhirnya menyebabkan kebakaran)
Pria itu menangis, antara sedih, kecewa dan menyesal...
Apa yang telah diusahakannya selama terdampar dan tinggal di pulau
tersebut habis tak bersisa.
Dalam hatinya dia mulai marah dan putus asa.
"Ya Allah, mengapa Engkau timpakan ini semua
padaku!" jeritnya sambil menyalahkan Allah atas musibah tersebut.
Dan
dalam kesedihannya itu, diapun jatuh tertidur pulas di dekat bekas gubuknya...
Sore harinya dia terbangun dari tidur oleh suara gemuruh kapal
yang perlahan mendekat ke arah pulau.
Tidak jauh dari pulau, kapal tersebut menurunkan sebuah
sekoci yang segera merapat ke pantai dimana pria berada...
Tampaknya perahu
tersebut tahu bahwa ada orang di pulau tersebut yang membutuhkan bantuan...
"Bagaimana kalian tahu aku ada di sini?" tanyanya pada penolong yang ada dalam sekoci tersebut.
Pria itu terdiam dan merenung...bersyukur kepada Allah SWT atas pertolongan yang tidak terduga dari sebuah kejadian yang pada awalnya tidak diharapkan, sangat disesali dan membuatnya putus asa !
Pria itu malu kepada Allah SWT dan terus beristighfar...
Betapa semua pertolongan Allah SWT terjadi diluar pemikiran dan prasangkanya...
Hikmah :
Sobat yang berbahagia, seringkali sangat
mudah bagi kita untuk berputus harapan, berprasangka buruk dan menyalahkan Allah atas semua hal buruk yang
menimpa kita... Atas semua kejadian yang tidak sejalan dengan rencana kita, atas semua hambatan yang tidak kita inginkan dan bahkan atas semua hal yang diluar prasangka baik kita !
Padahal sesungguhnya rencana Allah-lah yang paling baik,
meskipun sering terkesan atau terasa menyakitkan dan menyedihkan di awalnya...
So... ingat yaa Sobat, ketika Sobat tertimpa sesuatu hal yang tidak diinginkan, mungkin itu menjadi pertanda bahwa Allah sedang menunjukkan rencana lain yang lebih baik atau bahkan akan memberikan keberkahan-Nya melalui jalan yang berbeda...
Blessing in disguise...selalu ada hikmah yang tersembunyi dalam setiap kejadian !
Untuk itu, baik atau buruknya suatu kejadian yang Sobat hadapi, syukuri dan hadapi saja dengan prasangka baik kepada Allah SWT.
Sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda,
Allah SWT berfirman : “Aku
(Allah) sesuai dengan persangkaan hamba pada-Ku.”
(muttafaqun ‘alaih).
Salam sukses sehat semangat yaa Sobat...
Tetaplah berpikir positif !
Barakallah...
#ditulis kembali dari sebuah kisah inspiratif
---------------------------------------------------------
Baca juga :